BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat pokok dan mendasar bagi setiap orang, sebab bagaimanapun dengan pendidikanlah kemajuan di dunia ini dapat kita saksikan. Sehingga semua manusia dapat merasakan manfaat dari berlangsungnya pendidikan. Dunia telah banyak menyaksikan dan membuktikan akan besarnya peran Lembaga Pendidikan dalam usahanya menopang kemajuan yang ada di dunia ini. Yaitu dengan melahirkan dan mencetak para ilmuan dan sarjana yang mampu menemukan dan menciptakan berbagai hal baru yang mana itu sangat dibutuhkan dalam keberlangsungan hidup manusia. Demikianlah peran dunia pendidikan terhadap perkembangan dunia moderen saat ini.
Berkembang pesatnya dunia pendidikan saat ini merupakan respon positif dari para tokoh pendidikan (pemimpin lembaga pendidikan) terhadap arus globalisasi yang berkembang semakin cepat. Hal ini dimaksudkan agar nantinya terjadi keseimbangan antara lajunya arus globalisasi dengan tumbuh dan berkembang pesatnya pendidikan. Karena sudah menjadi tanggung jawab bagi setiap pemimpin lembaga pendidikan untuk terus mencari jalan terbaik dalam meningkatkan kualitas pendidikan sehingga mampu menghasilkan out put yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan zaman. Sehingga berbagai cara dan metode harus mereka tempuh demi tetap eksisnya sebuah lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Itulah sebabnya Kepala sekolah harus banyak memberikan perhatian khusus kepada orang yang ada di bawahnya (dalam hal ini ialah para pegawai atau guru pengajar) agar dapat lebih meningkatkan ghirah (semangat) berkreativitas dalam proses pembelajaran di sekolah.
Salah satu bentuk perhatian kepala sekolah yang diberikan kepada para pegawai atau guru pengajar sekolah ialah motivasi. Hal ini menjadi salah satu cara yang dapat diaplikasikan dalam dunia pendidikan. Sebab motivasi memiliki kekuatan yang cukup besar untuk merubah sebuah keadaan seorang, apalagi jika langsung diberikan oleh seorang pemimpin. Maka sudah menjadi sebuah keharusan bagi pemimpin lembaga pendidikan atau kepala sekolah memiliki keahlian dalam hal pemberian motivasi.
Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari diri setiap individu untuk melakukan sesuatu, ia merupakan respon dari suatu aksi, yaitu tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, namun kemunculannya karena terangsang (terdorong) oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Di mana tujuan menyangkut soal kebutuhan.
Motivasi adalah alasan-alasan, dorongan-dorongan yang ada di dalam diri manusia yang menyebabkan ia melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu. Motivasi merupakan keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu. Motivasi berhubungan dengan faktor psikologis seseorang yang mencerminkan hubungan atau interaksi antara sikap, kebutuhan dan kepuasan yang terjadi pada diri manusia. Motivasi timbul karena dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor dari dalam diri manusia, yang dapat berupa sikap, kepribadian, pendidikan, pengalaman, pengetahuan, cita-cita. Sedang faktor-faktor ekstrinsik adalah faktor dari luar diri manusia. Faktor ini dapat berupa gaya kepemimpinan seorang atasan, dorongan atau bimbingan seseorang, perkembangan situasi dan sebagainya. Kedua faktor tersebut, baik faktor intrinsik maupun faktor ekstrinsik muncul karena adanya suatu rangsangan.
Sebuah lembaga pendidikan manapun (baik negeri maupun swasta) pasti sangat memperhatikan kualitas pendidikan yang ada di dalamnya. Tingkat profesional guru dalam mengajar menjadi suatu kebutuhan yang harus terpenuhi jika sekolah itu ingin maju. Guru sebagai pendidik harus mampu mengolah kreativitas pribadi dalam memunculkan cara-cara (metode) baru dalam penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik. Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif. Sehingga anak didik merasa nyaman ketika menerima materi pelajaran dari guru. Karena kualitas pembelajaran sangat ditentukan oleh sejauh mana guru itu mampu berkreativitas dalam pembelajaran sehingga anak didiknya tidak merasa bosan dan merasa jenuh dengan pembelajaran yang ada.
Melihat permasalahan tentang mutu pendidikan yang begitu kompleks di kalangan pendidikan terutama tentang motivasi yang diterapakan di sekolah-sekolah Islam, pada akhirnya peneliti tertarik untuk meneliti satu masalah, yaitu mengangkat penelitian ini dengan sebuah judul: "METODE MOTIVASI KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU DI SD KREATIF MUHAMMADIYAH 16 SURABAYA". Dari judul tersebut peneliti berharap itu dapat memudahkan peneliti menemukan titik fokus dalam penelitian dengan mendapatkan data-data di lapangan yang nantinya akan menjadi pokok pembahasan selanjutnya.
Menentukan tempat penelitian yang layak adalah hal terpenting dalam sebuah penelitian, karena ini menentukan sebuah penelitian itu nantinya dapat diwujudkan atau tidak oleh peneliti. Bagaimana mungkin penelitian itu akan terjadi kalau tidak ada tempat di mana obyek penelitian bisa diperoleh. Setelah melakukan pertimbangan dengan melakukan survei ke sekolah-sekolah Islam di Surabaya, maka peneliti mencoba melakukan penelitian di sebuah sekolah Islam yang sedang berkembang yaitu SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya.
Sekolah Dasar ini adalah salah satu dari sekian banyak Sekolah Dasar Islam yang sedang berkembang di Surabaya. Namun sekolah yang beralamatkan di jalan Barata Jaya 2-A/2 Surabaya ini mampu bersaing dengan Sekolah-Sekolah Dasar Islam yang sudah maju lainnya. Sejak berganti nama dari SD Muhammadiyah 16 ke Sekolah Kreatif, sekolah ini banyak diminati oleh kalangan menengah ke atas yang memang mencarikan sekolah yang tepat bagi putra-putrinya. Walaupun sekolah ini belum ada output-nya , namun sekolah ini telah dipercaya oleh orang tua wali murid.
Sekolah ini menggunakan kurikulum nasional dan kurikulum Pendidikan Dasar Muhammadiyah yang telah disesuaikan sehingga tidak memberatkan siswa. Selain kurikulum tersebut Sekolah Kreatif juga membekali materi yang disebut transforable knowlodge, menganalisa informasi, mengambil keputusan, bekerja sama dan berkomunikasi dengan pihak lain.
Tampaknya peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Sekolah Kreatif ini karena melihat aktifitas pembelajaran yang berlangsung disana, dimana obyek penelitian yang diinginkan peneliti sudah ada di Sekolah Dasar tersebut. Dengan demikian penelitian berharap akan mampu menyelesaikan penelitian ini di SD Kreatif Muhammadiyah 16 tersebut untuk memenuhi tugas akhir di Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman al-Hakim Surabaya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat membuat beberapa rumusan masalah di antaranya sebagai berikut :
Bagaimana metode motivasi yang digunakan kepala sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru di SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya?
Bagaimana bentuk kreativitas guru dalam pembelajaran di SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah dalam rangka :
Untuk mendeskripsikan metode motivasi kepala sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru di SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya.
Untuk mendeskripsikan bentuk kreativitas guru dalam pembelajaran di SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya.
D. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Teoritis
Secara teoritis penelitian ini berguna untuk mengetahui bagaimana penerapan motivasi kepala sekolah terhadap upaya peningkatan kreativitas guru dalam pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan (khususnya sekolah-sekolah Islam).
2. Praktis
1. Sebagai bahan masukan bagi SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya untuk mengukur efektifitas pendekatan yang digunakan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kreativitas guru dalam menemukan metode-metode pengajaran yang tepat.
2. Sebagai bahan penyusunan karya ilmiah penulis guna memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana dalam jurusan kependidikan Islam STAI Luqman Al-Hakim Surabaya.
3. Sebagai sumbangsih literatur bagi perpustakaan STAI Luqman al-Hakim Surabaya dan bahan bacaan bagi segenap sivitas akademik.
E. PENEGASAN JUDUL
a. Metode
Metode ialah cara yang teratur dan sigtimatis untuk pelaksanaan sesuatu; cara kerja. Metode merupakan suatu cara yang digunakan dalam melakukan pekerjaan agar dapat terselesaikan dengan baik dan memuaskan karena dikerjakan dengan cara yang sistematis.
b. Motivasi
Motivasi (motivation) berasal dari bahasa Latin, yakni Movere yang berarti dorongan atau daya penggerak . Definisi lain ialah, "...motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seseorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap entusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu " (Gray, dkk., 1984:69).
c. Kepala sekolah
Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
d. Guru
Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai "pengajar" yang melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai "pendidik" yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai "pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.
e. Kreativitas
Kreativitas ialah suatu kemampuan seseorang untuk berkreasi; daya mencipta. Gordon dalam Joice and Will (1996) mengatakan bahwa hampir semua manusia berhubungan dengan kreativitas, yang dikembangkan melalui seni atau penemuan-penemuan baru. Beliau juga menekankan bahwa kreativitas merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari dan berlangsung sepanjang hayat.
f. SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya
Sekolah Kreatif Muhammadiyah 16 adalah salah satu Sekolah Dasar Islam yang sedang berkembang di Surabaya. Sekolah ini beralamatkan di Jalan Barata Jaya IIA/2 Surabaya. Sekolah ini memiliki tenaga pengelola sekolah yang terdiri dari; kepala sekolah, guru BP, karyawan dan tim inovatif dan pengembangan sekolah (Tips), ruang kelas, laboratorium komputer/internet, UKS, ruang guru, kantor, perpustakaan, ruang assembly & home teater, ruang bermain/arena berekspresi. Kurikulum yang digunakan di Sekolah Kreatif Muhammadiyah 16 mengacu pada kurikulum nasional dan kurikulum Pendidikan Dasar Muhammadiyah yagng telah disesuaikan sehingga tidak memberatkan siswa. Selain kurikulum tersebut Sekolah Kreatif juga membekali materi yang disebut transforable knowledge, menganalisa informasi, mengambil keputusan, bekerja sama dan berkomunikasi dengan pihak lain.
Dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Metode Motivasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kreativitas Guru di SD Kreatif Muhammadiyah 16 adalah suatu cara yang digunakan atau diterapkan oleh kepala sekolah dalam menimbulkan greget para guru yang aktif mengajar di Sekolah tersebut. Bagaimana kepala sekolah memotivasi guru agar dapat meningkatkan kreativitasnya dalam proses pembelajaran. Seorang kepala sekolah sebagai atasan (manajer) sangat bertanggung jawab atas maju mundurnya sebuah sekolah yang dia pimpin, itulah sebabnya dia harus aktif dalam mengantarkan para guru menjadi pendidik berjiwa kreatif dan inovatif.
F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Pada dasarnya pembahasan tersebut merupakan suatu sistematika yang saling
terkait dimana bagian yang satu merupakan pelengkap bagi bagian yang lain. Untuk memahami skripsi tersebut, maka penulis menyusun sistematika pembahasan sebagai berikut :
Bab pertama adalah pendahuluan yang merupakan permulaan dari pembahasan skripsi yang terdiri dari; Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Definisi oprasional, Manfaat penelitian, Metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua adalah kajian pustaka yang membahas teori tentang Model Motivasi kepala sekolah terhadap guru dalam meningkatkan kreatifitas pembelajaran yang terdiri dari; konsep peran, hakekat peran, cara mengambil peran, mensosialisasikan program dan aktifitas sekolah, memajukan dan meningkatan kualitas sekolah.
Bab ketiga adalah metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, jenis dan sumber data, subyek dan obyek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik analisa dan interpretasi data hasil penelitian.
Bab keempat adalah penyajian data penelitian yang berisi tentang data hasil penelitian yang peneliti peroleh selama proses penelitian berlangsung di SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya.
Bab keempat adalah interpretasi dan analisa data yang berisi pembahasan tentang hasil penelitian yang dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi yang akurat yang diperoleh di lapangan. Bab ini juga membahas tentang analisis data hasil penelitian. Hal tersebut dilakukan dengan, pertama ; mengembangkan deskripsi secara komprehensif dan teliti dari data hasil penelitian. Kedua, klasifikasi data hasil penelitian, ketiga; landasan konseptual dimana interpretasi dan penjelasan didasarkan pada hal tersebut.
Bab Keenam berisi tentang kesimpulan dan saran.